Salah satu ciri sekolah yang mengabaikan hak anak adalah
sekolah yang tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan sekolahnya. Mari kita
lihat bagaimana gambaran kondisi toilet
sekolah sekolah di Indonesia?. Naning Adiwoso, Ketua Umum Asosiasi
Toilet Indonesia, mengatakan di Harian
Republika (9/12/2014) bahwa Kondisi toilet sekolah
di Indonesia secara umum masih jauh dari ideal. Gambaran yang sama tampak
dominan pula di Ibu Kota. "90 persen sekolah tidak mempunyai toilet yang
layak," katanya.
Buat saya berita ini
mengagetkan sekaligus memprihatinkan, ketika menulis buku ini saya menganggap DKI Jakarta akan menjadi model sekolah ramah
Anak, karena banyak sekolah sekolah yang saya kunjungi layak untuk mendapat
predikat seperti itu. Namun tampaknya saya salah, mungkin sekolah yang saya
kunjungi adalah 10 persen sekolah layak anak, sementara 90 persen sekolah lain
menunjukkan kondisi yang berbeda.
Bila
di DKI Jakarta saja kondisinya seperti
itu, lalu bagaimana kondisi toilet sekolah di propinsi yang jauh dari ibu kota
Negara?. Berikut kondisi toilet yang memprihatinkan Saya kutip dari dari seorang
siswa di propinsi Banten yang bertetangga dengan DKI Jakarta. Mari kita
simak,tulisan seorang siswa SMA di Banten yang disampaikan melalui surat
terbuka di redaksi majalah dinding sekolahnya.
Fasilitas di Toilet Siswa yang Kotor
dan Jorok
Toilet merupakan salah satu fasilitas yang pasti dan harus
dimiliki oleh setiap sekolah. Banyak sekali fasilitas yang kurang memadai di
toilet sekolah kita ini, diantaranya adalah seperti kekurangan lampu, jumlah
gayung yang tidak mencukupi, air yang tidak lancar sehingga menyebabkan toilet
kita berbau menyengat, ditambah lagi bak air yang sangat kotor, penuh dengan
lumut dan lumpur. Kondisi ini seringkali memaksa para siswa harus mengurungkan
niat untuk menunaikan hajatnya, termasuk saya.
Oleh sebab karena itu, kami berharap pihak sekolah dapat mengerti dan memahami kondisi ini, serta menjaga fasilitas dan kebersihan toilet siswa, sebelum jatuh korban sakit pada siswa akibat menahan buang air dan kotornya kamar mandi serta jentik nyamuk yang berkembang pesat. (Tri Julianto, kelas X SMA di Banten )
Oleh sebab karena itu, kami berharap pihak sekolah dapat mengerti dan memahami kondisi ini, serta menjaga fasilitas dan kebersihan toilet siswa, sebelum jatuh korban sakit pada siswa akibat menahan buang air dan kotornya kamar mandi serta jentik nyamuk yang berkembang pesat. (Tri Julianto, kelas X SMA di Banten )
KELUHAN WARGA SEKOLAH DAN ORANG TUA TENTANG TOILET
Tulisan
Tri Julianto di atas tidak hanya mewakili teman di SMA tersebut, tapi mewakili jutaan anak
Indonesia yang harus menahan hajat buang air di Toilet Sekolah. Sebuah Komunitas Gerakan Toilet Higienis” melalui
media sosial facebook menampung keluhan orang tua, anak dan guru terhadap
kondisi Toilet di Sekolah, berikut saya kutip 8 keluhan dari ratusan keluhan
orang tua murid, murid, dan guru yang prihatin terhadap kondisi toilet di
sekolah :
·
Toilet sekolah anak saya tidak hanya kotor, pengap
dan bau, tapi juga gelap, mengambil air harus menggunakan timba yang besar,
saya jadi sering khawatir. Anak saya yang masih kelas 2 SD dan waktu anak saya
kelas 1 SD sampai beberapa kali pup di celana karena tidak berani ke toilet
sekolah (Atun Tralala, Orang tua Murid)
·
Toilet sekolah sangat kotor dan bau, baunya itu
tembus sampai ke kelas sehingga banyak anak anak yang terganggu konsentrasi
belajarnya (Novelia Ramadhani Rahman)
·
Toilet sekolah terkadang suka bikin anak pengen
muntah, bikin anakku menahan buang air kecil akibatnya banyak yang tak tahan
dan kencing di sembarang tempat (Sri Mulyani, Orang tua Murid)
·
Toilet sekolah yang kotor membuat anak saya malas
sarapan pagi karena takut pengen BAB saat di sekolah ( Susi Marwan, Orang tua Murid)
·
Toilet sekolah yang kotor buat gw nahan buang
air…kadang sampe pinggang gw sakit (Aliaa Fitri, Murid)
·
Males juga ceritanya, sudah sering cerita di sini,
kapan mau bantu sekolah yang saya usulkan, kami tunggu tunggu koq gak ada
balasannya. SDN Sindangsari 3 sangat membutuhkan bantuannya, agar siswanya
sehat tidak nahan nahan buang air kecil/besar, KASIHAN. (Neng Jovancha Adelia,
Orang tua Murid)
·
Kalau sekolah tempat saya mengajar bukan kotor lagi
tapi tidak ada airnya. Jadi kalau murid ingin BAB ya harus pulang ke rumah
masing masing, mengkhawatirkan ya…Kasihan penjaga sekolah tiap hari beliau
mengangkut air berember ember dari rumah warga ke sekolah. Please kepada warga
sekitar sekolah jangan suka mencuri jetpump sekolahan, kasihan murid murid. (Puri
Enung, Guru)
·
Tiap tahun minta biaya uang gedung sama calon murid
tapi bertahun tahun toiletnya kotor dan bau gak diurus, itu uang lari kemana…?
(Adiesty Eza, Orangtua Murid)
Sekolah Abai Anak diisi
oleh personil yang pasif, tidak peduli dan masa bodo. Mereka abai terhadap
lingkungan kotor sekolahnya, sebagian besar tidak berdaya dan menyerah dengan
terbatasnya fasilitas, namun banyak diantara sekolah yang tidak memiliki habits
atau budaya bersih. Tak pelak kalau Anies Baswedan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
RI, ketika mengunjungi sekolah di Tangerang, Banten, Sangat geram melihat
fasiltas toilet yang kotor dan tidak terawat. Beliau perintahkan kepala
sekolah, guru dan murid murid piket setiap hari membersihkan. Anies mengajak
semua warga sekolah harus peduli terhadap kebersihan di lingkungan sekolahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar