Tahun pelajaran 2016/2017 sebentar lagi akan tiba, pihak sekolah jauh jauh hari mempersiapkan diri untuk menyambut keluarga barunya, mempersiapkan lingkungan agar tetap bersih dan nyaman, memperkenalkan program dan keunggulan sekolah, dan meningkatkan mutu sumber daya pendidik dan tenaga kependidikannya agar tetap memiliki kualitas yang baik. namun, tidak semua sekolah seperti itu. beberapa sekolah biasa biasa saja menghadapi tahun ajaran baru, mereka menganggap itu sebagai rutinitas, dan tidak ingin mengadakan perubahan untuk menjadi lebih baik. mereka bersikap tidak peduli, cuek dan abai terhadap kondisi lingkungannya.
Sikap tidak peduli dan abai itu sangat berbahaya untuk masa depan sekolah. Haji Muhammad Jos Soetomo mengatakan bahwa, "tanda
tanda kehancuran sebuah lembaga bisnis, lembaga sosial atau lembaga pendidikan
terlihat dari personilnya yang tidak peduli, masa bodo, atau abai terhadap
kondisi lingkungannya” kata tokoh pengusaha
sukses di Kalimantan Timur itu. Pak Jos, begitu biasa Ia dipanggil, menjelaskan
bahwa hal hal kecil yang sering diabaikan di tempat kerja adalah seperti
melihat sampah tapi tidak memungutnya, membiarkan sarang laba-laba menghuni
langit langit gedung, membiarkan lampu menyala pada siang hari, dan tidak
peduli terhadap penggunaan air, listrik dan alat kantor. “Bila Pemimpin tidak
bisa mengatasi masalah kecil seperti itu, bagaimana dia bisa menerima tanggung
jawab yang lebih besar” tegasnya.
Kondisi yang sama juga terjadi di
lembaga pendidikan, secara kasat mata banyak sekali kita jumpai sekolah yang
tidak dapat menjaga kebersihan dan kesehatan sekolahnya. Dengan kata lain, sekolah tersebut telah mengabaikan hak dasar
anak didiknya.
Kata
Abai Anak masih asing kedengarannya, Saya agak kesulitan mencari padanan kata untuk lawan kata “Ramah”
, untuk mengartikan lawan kata Ramah menjadi “Jahat”, apakah tepat? belum tentu
orang yang tidak ramah berarti orang jahat. Beberapa kata yang kedengarannya
cocok untuk mewakili kata tidak ramah adalah tidak peduli, tidak menganggap
penting, lalai atau abai. Dari beberapa kata tersebut rasanya kata Abai
dianggap paling tepat untuk menggambarkan perilaku tidak ramah.
Apa
arti Abai? Dan apa pula yang dimaksud sekolah yang abai kepada muridnya. Abai,
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
1 tidak dipedulikan (tidak dikerjakan baik-baik, tidak
dipentingkan, dan sebagainya); 2 lalai: sebagai seorang ayah, ia --
dari kewajiban keluarga. Abai juga bisa diartikan sebagai tindakan masa bodo, cuek
dan ceroboh.
Sekolah
Abai Anak adalah Sekolah yang tidak peduli terhadap hak hak anak, seperti hak
anak terhadap pelayanan kesehatan (to be health), hak anak terhadap keamanan ( to
stay safety), dan hak anak untuk nyaman dan berprestasi ( to enjoy and achieve).
Apakah ada Sekolah
seperti itu? Saya akan mengajak Anda untuk mengenali ciri ciri sekolah yang
mengabaikan kepentingan dan hak anak didiknya berikut ini.
CIRI CIRI SEKOLAH ABAI
ANAK
Ciri ciri Sekolah Abai Anak, adalah :
- Membiarkan Lingkungan Sekolah Kotor dan Jorok
- Sering terjadi Kekerasan di lingkungan Sekolah
- Anak tidak betah di Sekolah dan sering membolos/tawuran
- Sekolah Tidak Menggali Potensi dan Bakat Anak
- Tidak menghargai Pencapaian/prestasi Anak dan Warga Sekolah
- Tidak melibatkan orangtua murid sebagai stakeholder
Bila saya mempunyai waktu saya akan menjelaskan masing masing ciri sekolah abai anak tersebut. namun, untuk sementara waktu, saya berharap orang tua yang akan memasukkan anaknya sekolah tahun ini, tidak terkecoh memilih sekolah yang berkualitas buruk dan mengabaikan hak anak anak. bila anak masuk PAUD selama 2 tahun, anak merasa tersiksa dengan lingkungannya, bila SD/MI 6 tahun, begitu juga di sekolah menengah.
Orang tua perlu membawa 6 ciri di atas sebagai check list, bila ditemukan satu atau dua saja ciri diatas, sebaiknya pikir sekali lagi untuk memasukkan ke sekolah tersebut. jangan memilih sekolah karena murah SPPnya atau bahkan gratis. pilihlah sekolah yang dapat membahagiakan anak, sebab anak adalah investasi masa depan kita, dan dari merekalah kita akan menitipkan dunia dan akheratnya kelak.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar