Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan
informasi atau pesan antara dua orang atau lebih dengan cara yang efektif
sehingga pesan yang dimaksud dapat dimengerti. Komunikasi adalah keterampilan yang paling penting
dalam kehidupan. Kita menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk
berkomunikasi. Komunikasi bukan sekadar kata-kata yang kita gunakan. Nada
suara, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh memainkan peran utama tentang bagaimana
kita dapat memahami. Coba kita pikirkan, kita sudah menghabiskan bertahun-tahun
belajar membaca dan menulis, bertahun-tahun belajar berbicara. Tetapi,
bagaimana mendengarkan? Pelatihan atau pendidikan apa yang sudah Anda dapatkan
yang memungkinkan Anda mendengarkan sehingga Anda benar-benar mengerti orang
lain secara mendalam dalam kerangka acuan individu itu sendiri?
Inti dari
komunikasi pada dasarnya adalah bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih,
minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respons positif dari orang lain. Agar
komunikasi menjadi efektif, dalam buku Cara AMPUH Merebut Hati Murid (2012), Saya
mengutip cara Aribowo P & Roy Sembel (2003) dalam mengembangkan dan
merangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri.
Yaitu, REACH (Respect, Empathy,
Audible, Clarity, Humble). Reach berarti merengkuh atau meraih. Cara
bijak tersebut, adalah:
Respect (Menghargai); Cara
pertama,dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai
setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan
saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan
orang lain. Ingatlah, pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap
penting. Apa yang dilakukan orang tua untuk menghargai anaknya? Hargailah anak
dengan cara “Mendengar Aktif”, Bila sedang berbicara kepada anak, tataplah
matanya, dengarkanlah dengan penggunaan pancaindera kita, mendengarlah dengan seluruh diri. Maksudnya,
telinga mendengar nada dan kata, sedangkan mata mendengar dan melihat mimik
ekspresi wajah. Pikiran pun mendengar, yakni berusaha memahami apa yang
dikatakan, Hati juga mendengar melalui penghayatan perasaan yang ada di balik
kata-kata yang diucapkan. Mulut juga mendengar dengan mengutarakan
perasaan-perasaan yang ditangkap dari pembicaraan dengan anak-anak.
Bagi seorang Guru, Guru yang disenangi siswa adalah guru yang
menghormati hak-hak siswa, baik hak-hak yang bersifat umum maupun hak privasi. Sebaliknya,
guru yang suka mencela, banyak
berkomentar buruk tentang siswa-siswinya, dan kurang menghargai pekerjaan serta
karya mereka tidak disenangi oleh para siswa. Tidak
ada interaksi yang positif tanpa disertai dengan rasa hormat. Andai kita harus
mengkritik atau memarahi murid kita, lakukan dengan penuh respek terhadap harga
diri dan kebanggaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan
sikap saling menghargai dan menghormati, kita dapat membangun kerja sama yang
menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektivitas kinerja kita.Menurut
pakar komunikasi Dale Carnegie dalam bukunya, How to Win Friends and
Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar
dalam berurusan dengan manusia adalah memberikan penghargaan yang jujur dan
tulus. Seorang ahli psikologi yang sangat terkenal William James juga
mengatakan, "Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah
kebutuhan untuk dihargai." Dia mengatakan itu sebagai suatu kebutuhan
(bukan harapan ataupun keinginan yang bisa ditunda atau tidak harus dipenuhi).
Empathy (Empati); Empati adalah kemampuan kita untuk
menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain.
Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita
untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau
dimengerti oleh orang lain. Rasa empati akan membuat kita dapat menyampaikan
pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima
pesan (receiver) menerimanya.
Empati dapat menjadi kunci menaikkan
integritas dan kedalaman hubungan dengan orang lain. Semakin kita dekat dan
merasakan kesusahan atau penderitaan yang dialami orang lain, maka kita akan
semakin mengerti dan menyadari betapa berartinya hidup kita. Mungkin kita akan
merasa lebih beruntung karena tidak sampai mengalami penderitaan yang demikian.
Audible
(Didengar/Dimengerti) ; Makna audible,
antara lain, adalah dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati
berarti kita harus mendengar terlebih dahulu atau mampu menerima umpan balik
dengan baik, audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima
oleh penerima pesan.
Clarity (Jelas); Selain pesan harus dapat dimengerti dengan baik, cara
keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan tersebut sehingga
tidak menimbulkan penafsiran yang berlainan. Clarity dapat pula berarti
keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi, kita perlu mengembangkan
sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan) sehingga dapat
menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim
kita. Sebab, tanpa keterbukaan, akan timbul sikap saling curiga dan pada
gilirannya menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.
Humble
(Rendah Hati); Sikap ini merupakan unsur yang
terkait dengan cara pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain,
biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Bagaimana
komunikasi yang menunjukkan kerendahan hati? Komunikasi dengan kerendahan hati
adalah mau mendengar pendapat, saran dan menerima kritik dari orang lain.
Sering dikatakan bahwa Tuhan memberi kita dua buah telinga dan satu mulut, yang
dimaksudkan agar kita lebih banyak mendengar daripada berbicara. Kadang-kadang
hanya dengan mendengarkan saja kita dapat menguatkan orang lain yang sedang
dilanda kesedihan atau kesulitan. Dengan hanya mendengar, kita dapat memecahkan
sebagian besar masalah yang kita hadapi. Mendengar juga berarti mau membuka
diri dan menerima, suatu sifat yang menggambarkan kerelaan untuk menerima kelebihan
dan kekurangan orang lain maupun diri kita sendiri. Dalam mengkritik atau
memenangkan suatu persaingan kita tidak perlu menunjukkan kehebatan maupun
memamerkan apa yang kita miliki, bahkan ketika kita menang sekalipun tidak ada
rasa pamer atau kesombongan yang terlihat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar