Menikmati kopi

Menikmati kopi

Kamis, 14 April 2016

Hasil Survey: 44 Persen Remaja Sembunyikan Aktivitas Onlinenya

oleh : Yanuar Jatnika 



Hasil Survey: 44 Persen Remaja Sembunyikan Aktivitas Onlinenya
Dari web Sahabat Keluarga, Ini berita mengkhawatirkan yang perlu diwaspadai para orang tua, guru, dan semua orang yang peduli pada pembentukan moral generasi muda mendatang.
Kaspersky Lab, sebuah perusahaan riset asal Rusia yang memproduksi perangkat lunak komputer  dan lembaga IconKids & Youth, lembaga survey yang berbasis di Muncih, Jerman, meluncurkan hasil surveinya atas ribuan remaja di beberapa kota besar di Indonesia.
Dalam rilisnya yang dikutip Lembaga Kantor Berita Nasional Antara, kedua lembaga tersebut menyebutkan, hampir separuh atau sekitar 44% anak remaja di Indonesia menyembunyikan aktivitas onlinenya dari orang tuanya.
Hanya ada sekitar 33% anak-anak berusia 8-10 tahun yang memberitahukan aktivitas online mereka kepada orang tuanya. Namun, ketika anak-anak itu sudah memasuki usia remaja antara 14-16 tahun, maka aktivitas onlinenya tersebut semakin disembunyikan rapat-rapat dari orang tuanya.
Sekitar 30 persen dari anak remaja berusia 14-16 tahun ini mengaku seringkali secara sengaja mengambil langkah-langkah tertentu agar dapat terlepas dari kontrol orang tua dalam mengakses Internet melalui smartphonenya.  Salah satu caranya adalah dengan cara menggunakan sandi pada perangkat smartphone mereka dan menghapus riwayat aktivitas onlinenya agar tidak diketahui oleh orangtua.
Selain itu, sekitar 14% anak remaja juga telah menggunakan aplikasi khusus yang diunduh dari Google Play Store untuk menyembunyikan sejumlah file yang mereka unduh dari Internet, agar tidak diketahui oleh orang tuanya.
Parahnya, menurut survey tersebut, sebesar 56% orangtua tidak mengetahui apa-apa mengenai jumlah aktual waktu yang anak-anak mereka habiskan saat melakukan akses Internet, sementara hampir 70% orang tua juga tidak mengetahui tentang unduhan ilegal atau cyberbullying.
Perlu komunikasi orang tua-remaja
Padahal, menurut para peneliti di Kaspersky Lab dan lembaga IconKids & Youth, saat ini bertebaran konten-konten negatif dan mengancam jiwa anak-anak remaja yang dengan gampang diakses.  
Para peneliti berpandangan, jika ada komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, anak remaja akan memahami dan mengindari konten negatif dan ancaman siber tersebut. Masalahnya, komunikasi antara orangtua dan anak saat ini semakin berkurang.
Padahal, juga hasil survey tersebut menemukan data, sebesar 75% anak remaja tersebut mengaku akan merasa terbantu jika orang tua berbicara dengan mereka mengenai ancaman siber.  Masalahnya,  para remaja itu beralasan, masih banyak orangtua yang dianggap belum komunikatif dan mengabaikan kegiatan anaknya pada saat melakukan aktivitas online.
Pendidikan dari orangtua terhadap anak saat ini memiliki peranan yang sangat penting, terutama dalam memberikan perlindungan kepada anaknya secara online.
Kaspersky berpandangan jika anak remaja berpikir bahwa orangtua mereka mampu dengan tenang membahas permasalahan yang mereka hadapi pada dunia maya, maka anak remaja akan jauh lebih mungkin untuk curhat kepada orang tuanya dibandingkan dengan temannya.
Itulah mengapa saat ini edukasi sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui lebih lanjut tentang ancaman online, meningkatkan ketangkasan di dunia online untuk membangun kepercayaan dengan anak-anak mereka untuk menjadi bagian dari kehidupan mereka, baik ketika anak-anak sedang online atau offline.



Sumber :
http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=3129

Selasa, 05 April 2016

Sekolah Ini Menyiapkan Muridnya Berotot Hercules?



Setelah heboh pembelian UPS di sekolah-sekolah DKI Jakarta, kini publik dikagetkan oleh berita di SMA Negeri 2 Jakarta yang menyediakan fasilitas fitness di sekolahnya. Apa urgensinya fasilitas fitness berada di sekolah? Kapan digunakannya?. Semua orang akan menggeleng-gelengkan kepala meihat kejadian tersebut, berapa banyak dana pendidikan dibelokkan untuk pembelian fasilitas seperti ini.
Kekagetan itu yang dialami wakil gubernur DKI Jakarta. Berita dari Beritasatu.com, di sekolah tersebut terdapat lima unit alat treadmill, lima unit alat joging atau elliptical trainer, 10 unit alat fitness sepeda statis dan tiga unit alat fitnessuntuk angkat beban seperti peck deck fly dan chair squat.

Alat-alat fitness itu masih terlihat baru atau jarang digunakan. Diperkirakan diadakan pada tahun anggaran 2013 lalu. Melihat banyaknya alat fitness tersebut, Djarot pun bertanya mengenai kegunaannya kepada para peserta didik di sekolah tersebut.
“Memangnya, kita pengen bikin siswa kayak Hercules? Biar badannya berotot? Kegunaannya apa buat para siswa?,” tanyanya kepada pihak sekolah SMAN 2, Jakarta Barat, Selasa (5/4).
Yang lebih mengherankan lagi, tidak hanya alat-alat fitness yang lengkap dimiliki sekolah tersebut. Ternyata di SMAN 2 juga ada scanner tiga dimensi dan uniterruptable power supply(UPS) di satu ruangan khusus.

Ditengah sulitnya kondisi ekonomi saat ini, ternyata masih banyak pihak pihak yang melakukan pemborosan. Bila dilakukan audit di setiap sekolah, mungkin public akan lebih tercengang melihat penghamburan uang di jantungnya Indonesia dengan APBD terbesar ini.

Diolah dari Sumber :

http://www.beritasatu.com/megapolitan/358431-djarot-kaget-lihat-puluhan-alat-fitness-di-sman-2-taman-sari.html

Jumat, 01 April 2016

MOTIVASI ISLAMI : Ilmu adalah Cahaya dan Kekuatan

LEARNING FROM BOOK:
MUHAMMAD SAW THE GREATEST INSPIRATOR & MOTIVATOR
KARYA : DR. MUHAMMAD SYAFII ANTONIO, M.Ec.






BAGIAN 1 : SELF DEVELOPMENT BERILMU


Membaca buku karya Dr. M. Syafii Antonio dengan judul diatas, Anda akan mendapat dua keajaiban, keajaiban pertama adalah tercerahkannya pikiran, pandangan, mindset, dan berbagai strategi yang menjadi inspirasi untuk menjalani hidup yang penuh dengan kekuatan, skill dan kemanfaatan, dan keajaiban kedua adalah kekuatan cahaya, nur illahi yang menerangi hati untuk untuk mendoromg kerendahan hati dan terus belajar.

Syaffi mengupas kehidupan Nabi SAW sebagai Inspirator dan Motivator Agung dan memulainya dengan menjadi manusia Berilmu, "Menuntut ilmu wajib bagi setiap laki-laki maupun perempuan". Ilmu laksana siang dengan terang benderangnya, dan malam dengan gelap gulitanya. analogi itu untuk membedakan antara orang yang berilmu  dan mengamalkannya dengan orang yang tidak berilmu. keduanya tampak berbeda, baik cara berpikir , dalam hal berkata, maupun dalam bertindak.

7 PESAN MOTIVASI DAN INSPIRASI UTAMA

1. ILMU ADALAH CAHAYA

Pembaca akan memahami bahwa ilmu yang bermanfaat laksana cahaya penerang, "Al Ilmu Nurun" artinya ilmu adalah cahaya (perkataan Imam Syafii). dengan ilmu kita dapat membuat rencana, arah dan tujuan hidup. dengan ilmu pula manusia bisa mencapai kesuksesan dan kebahagiaan. Dengan ilmulah kita tahu cara cara terbaik yang harus diterapkan dan sikap terbaik yang harus ditunjukkan, baik ketika memulai, selama proses berlangsung dan cara menghadapi kendala dan memperjuangkannya.

2. ILMU ADALAH ENERGI DAN KEKUATAN

Sebuah kisah di jaman Nabi SAW yang jarang dikisahkan dibuku lain adalah ketika usai perang Badar. Rasulullah pernah mensyaratkan pembebasan bagi tawanan perangnya yang tiada berharta tapi pandai membaca dan menulis. untuk mengajari sepuluh anak muslim di Madinah. setiap sepuluh orang yang mereka ajari secara baik hasilnya mereka berhak memperoleh kebebasan.
Gagasan ini dilandasi pemahaman betapa pentingnya membaca dan menulis sebagai sarana untuk membuka serta menggali ilmu lainnya dan menyiarkannya demi kemajuan Islam.

 3. ILMU ADALAH TOOL DAN SARANA UNTUK KEMUDAHAN KERJA DAN KEBAHAGIAAN HIDUP

Filsuf Yunani Plato (427SM-347 SM) mengatakan, bahwa "Pelajaran dan pengetahuan yang kita miliki tidaklah lebih banyak jika dibanding dengan ketidaktahuan kita". dengan kalimat yang lebih indah, agar manusia mendapat kemudahan kerja dan kebahagian hidup, Rasulullah memerintahkan umatnya untuk menuntut ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahat.

4. ILMU YANG BAIK, YANG DITERIMA DENGAN HATI BAIK AKAN MENJADI PEMILIKNYA BERPERILAKU BAIK.

Orang tersinari hatinya oleh cahaya nur illahi akan bersikap rendah hati (tawadhu), dan untuk menjadi tawadhu membutuhkan kekuatan (power)  hati dalam menundukkan kesombongan. ilmu pengetahuan sejatinya membentuk karakter pribadi yang berakhlak mulia, berpikir positif  serta berbuat konstruktif.

5. ILMU TERBAIK BUKAN UNTUK DIPAMERKAN TETAPI UNTUK DIAMALKAN DAN DIAJARKAN

Rasulullah bersabda "Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya, dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh, dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan, rapat, diskusi, seminar) serta untuk menarik perhatian orang orang kepadamu, barang siapa seperti itu maka baginya neraka....(HR Ibnu Majjah No.253)

6. ISLAM ADALAH AGAMA ILMU DAN AMAL

Hadits yang diriwayatkan Ar-Rabii, Nabi SAW bersabda :"Tuntutlah ilmu, seseungguhnya, menunutut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza Wa Jalla, sedangkan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah sedekah. sesungguhnya ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan akhirat"

7. MENUNTUT ILMU ADALAH LIFE LONG JOURNEY

Seorang bijak berkata : Barang siapa yang menginginkan sesuatu yang berhubungan dengan dunia, wajiblah dia memiliki ilmunya; barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akherat, wajiblah ia menguasai ilmunya; dan barang siapa menginginkan keduanya, wajiblah ia memiliki ilmu keduanya".

Learning From Book Muhammad SAW, oleh M. Syafii Antonio ini adalah sebuah rangkuman yang jauh dari buku aslinya, seperti membaca sebuah cerita, Anda akan mendapatkan sensasi kejaiban bila membaca bukunya langsung.

Namun, bagi yang belum sempat membaca, secuil rangkuman di atas mudah-mudahan dapat bermanfaat.
Bila Anda merasa mendapat manfaat dari tulisan ini, anda dapat menulis komentar di bawah ini, agar saya dapat melanjutkan sensasi keajaiban berikutnya...

Salam,

Joko Wahyono (Manusia Pembelajar)

Minggu, 27 Maret 2016

CARA BIJAK MEMBERI NASEHAT AGAR YANG DINASEHATI TIDAK KEHILANGAN HARGA DIRI



Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya....
pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab "orang tua,guru,kawan,dan sahabatnya".
Imam Ghozali menjelaskan semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "MATI". Sebab itu sememangnya janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.

Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua.... "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".
Murid -muridnya menjawab "negara Cina, bulan, matahari dan bintang -bintang".
Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahawa semua jawapan yang mereka berikan itu adalah benar. Tapi yang paling benar adalah "MASA LALU". Walau dengan apa cara sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga.... "Apa yang paling besar di dunia ini?". Murid-muridnya menjawah "gunung, bumi dan matahari".
Semua jawapan itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU"
Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?".
Ada yang menjawab "besi dan gajah".
Semua jawapan adalah benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "MEMEGANG AMANAH"
Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini.
Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya.

Pertanyaan yang kelima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?"...
Ada yang menjawab "kapas, angin, debu dan daun-daunan".
Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan Sholat. Gara-gara pekerjaan kita meninggalkan sholat, gara-gara bermesyuarat kita meninggalkan sholat.

Dan pertanyaan keenam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?"...
Murid-muridnya menjawab dengan serentak, "pedang".
Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA" Karena melalui lidah, Manusia selalunya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri

Cara memberi nasihat dengan berdialog seperti di atas sangat efektif. Disampaikan oleh orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan ilmu agama, pesannya bermakna, dengan tutur kata yang baik, dengan memuji semua jawaban anak, lalu menyempurnakan,  Ada sebuah ungkapan, bila nasihat disampaikan dari hati, akan sampai ke hati.
Berikut cara Bijak memberi nasihat :
1.      Dengan Tutur Kata yang Baik;   Kisah yang sangat inspiratif ini saya sajikan untuk menjelaskan betapa dahsyatnya bertutur kata yang baik. Ikuti kisahnya. Suatu ketika, seorang teman bertutur, di sebuah stasiun kereta api tanpa sengaja bertemu dengan seorang penjual asongan yang kehilangan tangan sebelahnya sedang menjajakan dagangannya karena hatinya iba dan ingin menolong. Dikeluarkan uang selembar sepuluh ribuan lalu diberikanlah uang itu padanya. Sejenak berpikir di dalam benaknya ia merasa bersalah, segera kembali penjual asongan dan mengatakan kepadanya, 'Maaf bapak, saya tidak bermaksud merendahkan bapak. saya tahu, bapak adalah seorang pengusaha.' Lalu mengambil sebuah pulpen kemudian meninggalkan penjual asongan.

Setahun kemudian teman itu melintasi stasiun kereta api yang sama. Terdengar suara seseorang menyapa dirinya. 'Apa kabar Mas?' sapa seorang pemilik toko di stasiun kereta api. 'Saya sudah lama menunggu anda di toko ini.' kata pemilik toko. "Barangkali anda lupa, saya adalah penjual asongan yang waktu itu yang anda sebut sebagai pengusaha, sehingga saya termotivasi kata-kata anda sehingga saya bekerja keras untuk memiliki sebuah toko,' katanya dengan bangga menunjukkan tokonya.

Teman itu menceritakan betapa terharunya dirinya karena ia tidak mengira penjual asongan yang dia jumpai setahun yang lalu kini telah memiliki sebuah toko yang cukup besar di stasiun kereta api.

Pesan dari kisah ini menunjukkan bahwa Tutur kata yang kita ucapkan memiliki sebuah kekuatan. Ucapan kita mampu memberikan motivasi seperti yang terjadi pada penjual asongan namun juga sebaiknya bila bertemu dengan orang yang tidak tepat malah menjerumuskan kita kepada kehancuran. Nabi mengajarkan kita agar senantiasa berkumpul dengan orang-orang sholeh, yaitu orang yang mampu menularkan kebahagiaan, kesehatan dan kedamaian dalam hidup kita ( dari kisah Agus Syafii dalam http://nasehatislam.blogspot.com/2010/08/kekuatan-tutur-kata.html)

2.  Menasehati Secara Rahasia; nasihat yang baik, akan sia-sia bilamana tidak disertai cara menasihati yang baik, tempat dan kondisi yang baik pula. Menasehati orang lain secara terbuka, sama saja dengan membuka aibnya. Untuk itu para pemberi nasehat harus dapat merahasiakan apa yang dinasihatkan.

3.    Dengan Ilmu dan Pengalaman; agar nasihat dapat diterima dengan baik, maka isi dari nasihat tersebut haruslah sudah dikuasai oleh pemberi nasihat. Keakuratan data, tempat dan peristiwa sangat mempengaruhi kualitas dari nasihat tersebut.

4.     Memperhatikan Situasi dan Kondisi; situasi anak atau orang yang akan dinasihati harus menjadi perhatian pemberi nasihat. Memberi nasihat di meja makan, ketika sedang makan bersama, akan merusak situasi. Carilah situasi yang baik dan tenang ketika anda ingin memberi nasihat.

5.    Menjadi Teladan; teladan itu adalah sebuah nasihat tanpa kata-kata. Teladan itu juga bisa dikatakan sebagai satunya kata dengan perbuatan. Jika pemberi nasihat sudah melakukan terlebih dahulu apa yang akan dinasihati, maka nasihat yang diberikan kepada seseorang akan lebih bermakna.

6.  Sabar; tidak ada yang bisa menjamin apa yang dinasihatkan itu diterima di pikirannya, dihatinya dan dilakukannya. Untuk itu pemberi nasihat harus bersabar dan mencari cara yang lebih baik lagi.

7. Mendoakan ; Nasihat yang baik itu bersumber dari ajaran kebaikan, sedangkan pemberi nasihat hanya bisa menyampaikan dengan sumber daya yang dimiliki. Kekuatan doa akan menambah kekuatan hati, pikiran dan amalan.

Demikian, semoga bermanfaat

Rabu, 23 Maret 2016

TIPS MENGATASI RASA MARAH



Rasa Marah, adalah suatu sikap emosional yang muncul akibat reaksi yang terjadi secara spontan. Orang yang sering menunjukkan sikap emosional, mudah tersinggung dan menunjukkan sikap marah akan sulit diterima oleh lingkungannya. Ini akan mempengaruhi kemampuan untuk beradaptasi.
            Emosi merupakan salah satu hasil kerja dari sinergi unsur fisik dan psikis. Menurut Walgito (2004) emosi merupakan keadaan yang ditimbulkan oleh situasi tertentu (khusus), dan emosi cenderung terjadi dalam kaitannya dengan perilaku yang mengarah (approach) atau menyingkir (avoidance) terhadap sesuatu, dan perilaku tersebut pada umumnya disertai adanya ekspresi kejasmanian, sehingga orang lain dapat mengatahui bahwa seseorang sedang mengalami emosi.  Emosi mempunyai bentuk yang berbeda-beda, misalnya senang, sedih, marah, takut atau gejala-gejala lain yang merupakan respon dari bekerjanya indera manusia.
             Salah satu emosi yang sering muncul dalam diri kita adalah emosi marah (ghadab). Marah merupakan salah satu satu fitrah manusia yang muncul ketika kebutuhan (needs) dan motif (motive) mereka terhalangi atau terhambat untuk dipenuhi. Menurut Musfir Bin Zaid Az-Zahrani (2005) Marah adalah suatu bentuk emosi yang bersifat fitrah atau bawaan yang memegang peranan penting dalam kehidupanmanusia. Marah pada umumnya muncul karena adanya kekangan yang muncul dalam usaha pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Di saat seseorang marah, pada saat itulah kekuatannya bertamnah untuk dapat menghadapi semua masalah yang menghalangi jalannya. Pada saat itulah ia mulai mempertahankan haknya dan mengalahkan segala yang mengekang tujuan hidupnya.
            Apa yang menjadi pemicu rasa marah tersebut? Pemicu marah yang paling umum (universal) adalah adanya perasaan berbahaya. Ancaman yang dimaksud bukan saja berupa ancaman fisik langsung, melainkan seperti yang sering terjadi, yaitu berupa ancaman simbolik yang menyinggung harga diri atau martabat, misalnya diperlakukan tidak adil, dikasari, dicacimaki, diremehkan, atau frustrasi setelah mengejar target penting. Dengan kata lain marah timbul karena batas-batas emosi yang kita miliki telah terganggu atau terancam. Menurut Al-Ghazali (dalam Mujib, 2007) penyakit marah (ghadab) disebabkan oleh dominasi unsur api atau panas (al-harȃrah), yang mana unsur tersebut melumpuhkan peran unsur kelembaban atau basah (al-ruthÈ—bah) dalam diri manusia. Hal ini telah disabdakan oleh Rasulallah SAW. bahwa “Sesungguhnya marah itu bara api yang dapat membakar lambung anak Adam. Ingatlah bahwa sebaik-baik orang adalah orang yang melambatkan (menahan) amarah dan mempercepat keridhaan dan sejelek-jelek orang adalah orang yang mempercepat amarah dan melambatkan ridha”. (HR. Ahmad dari Abu Sa’id al-Khudriy).
            Rasa marah menjadi suatu perasaan yang dominan secara perilaku, kognitif, maupun fisiologi sewaktu seseorang membuat pilihan sadar untuk mengambil tindakan untuk menghentikan secara langsung ancaman dari pihak luar. Ekspresi luar dari kemarahan dapat ditemukan dalam bentuk raut muka, bahasa tubuh, respons psikologis, dan kadang-kadang tindakan agresi public. Perasaan marah sangat datang kepada diri kita sebagai ekspresi dari sikap penolakan kita terhadap apa yang terjadi. Para ahli psikologi modern memandang kemarahan sebagai suatu emosi primer, alami, dan matang yang dialami oleh semua manusia pada suatu waktu, dan merupakan sesuatu yang memiliki nilai fungsional untuk kelangsungan hidup. Kemarahan dapat memobilisasi kemampuan psikologis untuk tindakan korektif. Namun, kemarahan yang tak terkendali dapat berdampak negatif terhadap kualitas hidup pribadi dan sosial.


MENGENDALIKAN RASA MARAH
Kemarahan bukan perasaan yang harus dibuang karena dianggap tidak berguna. Namun, karena dampak rasa marah ini dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, maka, perasaan marah ini harus dapat dikendalikan dengan baik.  Berikut cara bijak mengendalikan rasa marah;
  • Gunakan kalimat pelindung; amarah dapat dikendalikan dengan kalimat berdoa meminta pertolongan dari Allah atas panasnya api yang membakar diri. Rasulullah Muhammad SAW, bersabda, "Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu "A'uudzu billah mina-syaithaani-r-rajiim" "Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk" (H.R. Bukhari Muslim).
  • Lakukan gerakan pengendalian diri ; Ketika marah, anda sedang berdiri atau berjalan, maka duduklah. Bila sedang berbicara keras dan kasar, maka diamlah, bila belum dapat berkurang rasa marahnya, maka berwudhulah.  Rasulullah bersabda "Kemarahan itu itu dari syetan, sedangkan syetan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah" (H.R. Abud Dawud). Dan bila belum pulih benar, maka bersujudlah, bersujud, artinya shalat sunnah mininal dua rakaat. Dalam sebuahhadist dikatakan "Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud)." (H.R. Tirmidzi)
  • Mengidentifikasi solusi yang mungkin; mencari penyebab kemarahan dan berusaha mengatasinya. Meluapkan kemarahan pada tulisan sangat dianjurkan, tulis kemarahan Anda pada lembaran kertas, luapkan kekesalan anda, rasa jengkel dan tidak puas terhadap suatu persoalan, lalu simpan beberapa saat. Setelah emosi Anda reda, buka kembali tulisan dan membacanya. Apakah masih relevan? Kadang kita tersenyum menertawakan emosi yang meluap ketika marah.
  • Fokuskan pada “saya” dan bukan “Anda”; Untuk menghindari mengkritik atau menyalahkan orang lain--yang mungkin hanya meningkatkan ketegangan, gunakan pernyataan "saya" untuk menggambarkan masalah. Sebagai contoh, katakanlah, "Saya marah karena kamu meninggalkan meja tanpa menawarkan untuk membantu membereskan piring," bukan, "Kamu tidak pernah melakukan pekerjaan rumah tangga."
  • Jangan menyimpan dendam;  Memaafkan adalah alat yang ampuh untuk mendamaikan hati. Jika Anda membiarkan kemarahan dan perasaan negatif lainnya menutupi perasaan positif, Anda mungkin menemukan diri Anda ditelan oleh kepahitan sendiri atau rasa ketidakadilan. Tapi, jika Anda dapat memaafkan seseorang yang membuat Anda marah, Anda mungkin belajar lebih baik dari situasi. Tidak realistis untuk mengharapkan semua orang untuk berperilaku persis seperti yang Anda inginkan setiap saat.
  •  Gunakan humor untuk melepaskan ketegangan;  Humor ringan dapat membantu mengatasi ketegangan. Jangan gunakan sarkasme karena bagaimanapun bisa melukai perasaan orang lain dan membuat hal-hal buruk terjadi.
  •  Lakukan relaksasi ; Ketika marah, cobalah lakukan relaksasi. Praktek latihan pernapasan, membayangkan adegan santai, atau mengulangi kata atau frase yang menenangkan, seperti, "Tenang saja" sangat membantu. Anda juga bisa menyingkir sejenak untuk mendengarkan musik, menulis, atau melakukan yoga atau apa pun yang diperlukan untuk mendorong relaksasi.
  •  Tahu kapan untuk mencari bantuan; Belajar mengendalikan amarah adalah tantangan bagi semua orang. Pertimbangkan untuk mencari bantuan jika kemarahan Anda tampaknya di luar kendali, menyebabkan Anda melakukan hal-hal yang Anda sesali di kemudian hari atau membuat sakit orang-orang di sekitar Anda. Dengan bantuan profesional, Anda dapat mempelajari apa itu kemarahan; mengidentifikasi apa yang memicu kemarahan Anda; mengenali tanda-tanda bahwa Anda bakal marah; belajar untuk menanggapi frustrasi dan kemarahan dengan cara terkontrol dan sehat; serta menjelajahi perasaan yang mendasarinya, seperti kesedihan atau depresi.
Demikianlah, semoga bermanfaat

CARA BIJAK MENUNDUKKAN EGO PRIBADI


Ego Pribadi, dalam tataran yang wajar ego pribadi menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri (self esteem) dan kepercayaan diri atau self confidence. Namun, kalau keduanya berkembang berlebihan dapat berubah menjadi kebanggaan atau pride yang sangat dekat dengan kesombongan, arogansi atau takabur. Ketika sudah berubah menjadi kesombongan, maka ego pribadi akan mengambil alih kendali sehingga mempengaruhi perilaku seseorang.
           
Berikut ini adalah beberapa tip agar kita dapat mengambil alih kendali kekuasaan ego pribadi yang saya ambil dari Eko Jalu Santoso (2010), dalam bukunya Life Balance Ways;
·   Jangan tingalkan orang yang telah berbuat baik; keberhasilan seseorang tidak terlepas dari kerjasama atau bantuan orang lain. Untuk itu, hargailah orang yang telah mengangkat diri kita pada suatu pencapaian tertentu. Dengan tetap menjaga hubungan silaturahim, kita dapat memahami bahwa kita membutuhkan orang lain, seperti halnya orang lain membutuhkan kita.
·      Sikap dan cara kita memperlakukan orang lain. Itu adalah cerminan dari diri pribadi kita. Maka, bila kita ingin diperlakukan baik, maka kita harus memperlakukan dengan baik orang lain terlebih dahulu.
·   Hindarkan diri dari sifat Angkuh. Kesombongan dan arogansi ini hanya membuka jalan bagi ego pribadi menguasai kita. Diperlukan sikap kerendahan hati untuk menaklukannya.
·      Koreksi diri, bila kita telah melakukan tindakan egois yang mementingkan diri sendiri
·  Jangan biarkan prasangka negative berkembang memnuhi hati dan pikiran. Ubahlah menjadi prasangka positif yang dapat menimbulkan rasa saling menghormati dan menghargai
·    Kemampuan bersyukur dan menerima apa yang kita miliki, akan mencegah diri dari sifat serakah dan mencegah munculnya ego pribadi
·      Dekatkan diri pada Allah, ingatlah bahwa kesuksesan bukan semata-mata adalah hasil perjuangan kita, namun semuanya atas rahmat dan perkenanNya

Kesombongan adalah sebuah sikap yang menghambat adaptasi seseorang, bahkan dapat merusak hubungan yang telah terjalin sebelumnya. Kesombongan biasanya ditunjukkan dengan memperturutkan hawa nafsu, menunjukkan kehebatannya dalam meraih harta, kedudukan dan merasa dapat menguasai dunia walau dengan cara yang mengabaikan nilai nilai kebenaran. Dalam pergaulan, tidak ada orang yang menyukai dan mau bergaul dengan orang-orang seperti ini. Kalaupun ada orang yang mau menjadi teman, biasanya teman yang semu yang hanya ingin mengambil keuntungan dari pergaulan yang dibangunnya.

TIPS MENGATASI RASA KHAWATIR PADA ANAK



Rasa khawatir bagi seorang anak lebih kepada rasa takut kehilangan rasa sayang dan rasa tidak dicintai dari orang-orang terdekatnya. Untuk mengatasi rasa khawatir pada diri anak, terlebih dahulu orang tua dan guru mengetahui keadaan anak:
  • Mencari tahu penyebab anak merasa khawatir. Apakah dari sesuatu bayang-bayang yang muncul dari perkataan seseorang, dari apa yang baru ditontonnya, atau penyebab lainnya.
  • Periksa kondisi kesehatan fisik. Rasa khawatir dapat menyebabkan turunnya daya tahan anak. Menjaga kesehatan fisik dapat mengurangi rasa khawatir anak.
  • Anak merasa sendirian, rasa khawatir dapat berkembang dari perasaaan tidak diperhatikan, tidak dihargai dan tidak dianggap. Cara mengatasinya adalah dengan ikatan keluarga yang erat, teman yang baru dan dengan ilmu dan komunikasi, dan tentu saja yang paling penting membiasakan anak untuk menjalin hubungan vertical kepada Allah SWT.
  •  Salah memilih kawan. Kawan yang berperilaku buruk dapat membawa anak kepada energy negative. Untuk itu orang tua juga harus dapat mengetahui siapa kawan baik teman anak anda. Kawan yang baik dapat memberi energy positif terhadap diri anak, dapat mendukung dan jujur memberi respon akan masalah dan prestasi yang diraihnya.
  • Pola makan yang buruk, kebiasaan makan yang buruk dapat mengganggu kesehatan anak, dan ini dapat membuat anak merasa cemas dengan efek lain yang ditimbulkan, sakit lambung, sakit kepala, dan lainnya.
  • Pola tidur yang buruk. Kebiasaan anak tidur terlalu malam, karena chatting dengan teman-temannya melalui laptop dan HP,  atau nonton televisi sampai larut malam, akan mengganggu konsentrasinya dalam belajar.
  • Banyaknya waktu senggang. Waktu senggang yang tidak dimanfaatkan secara positif akan membuat anak merasa bosan dan mencari pergaulan di luar rumah. Itu merupakan pintu untuk membuka pergaulan dengan anak-anak dengan berperangai buruk.
  • Kekosongan hati, hati yang kosong karena jauh dari Allah akan membuat anak tidak jelas arah dan tujuan hidupnya. Dengan mengingat Allah dan menjaga ibadah hati akan merasa tenang.

CARA MENDIDIK ANAK : MEMBANGUN KOMUNIKASI


Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua orang atau lebih dengan cara yang efektif sehingga pesan yang dimaksud dapat dimengerti. Komunikasi adalah keterampilan yang paling penting dalam kehidupan. Kita menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk berkomunikasi. Komunikasi bukan sekadar kata-kata yang kita gunakan. Nada suara, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh memainkan peran utama tentang bagaimana kita dapat memahami. Coba kita pikirkan, kita sudah menghabiskan bertahun-tahun belajar membaca dan menulis, bertahun-tahun belajar berbicara. Tetapi, bagaimana mendengarkan? Pelatihan atau pendidikan apa yang sudah Anda dapatkan yang memungkinkan Anda mendengarkan sehingga Anda benar-benar mengerti orang lain secara mendalam dalam kerangka acuan individu itu sendiri?

Inti dari komunikasi pada dasarnya adalah bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respons positif dari orang lain. Agar komunikasi menjadi efektif, dalam buku Cara AMPUH Merebut Hati Murid (2012), Saya mengutip cara Aribowo P & Roy Sembel (2003) dalam mengembangkan dan merangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri. Yaitu, REACH  (Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble). Reach berarti merengkuh atau meraih. Cara bijak tersebut, adalah:

Respect (Menghargai); Cara pertama,dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah, pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Apa yang dilakukan orang tua untuk menghargai anaknya? Hargailah anak dengan cara “Mendengar Aktif”, Bila sedang berbicara kepada anak, tataplah matanya, dengarkanlah dengan penggunaan pancaindera kita, mendengarlah dengan seluruh diri. Maksudnya, telinga mendengar nada dan kata, sedangkan mata mendengar dan melihat mimik ekspresi wajah. Pikiran pun mendengar, yakni berusaha memahami apa yang dikatakan, Hati juga mendengar melalui penghayatan perasaan yang ada di balik kata-kata yang diucapkan. Mulut juga mendengar dengan mengutarakan perasaan-perasaan yang ditangkap dari pembicaraan dengan anak-anak.
           Bagi seorang Guru, Guru yang disenangi siswa adalah guru yang menghormati hak-hak siswa, baik hak-hak yang bersifat umum maupun hak privasi. Sebaliknya, guru yang suka mencela, banyak berkomentar buruk tentang siswa-siswinya, dan kurang menghargai pekerjaan serta karya mereka tidak disenangi oleh para siswa. Tidak ada interaksi yang positif tanpa disertai dengan rasa hormat. Andai kita harus mengkritik atau memarahi murid kita, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, kita dapat membangun kerja sama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektivitas kinerja kita.Menurut pakar komunikasi Dale Carnegie dalam bukunya, How to Win Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah memberikan penghargaan yang jujur dan tulus. Seorang ahli psikologi yang sangat terkenal William James juga mengatakan, "Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai." Dia mengatakan itu sebagai suatu kebutuhan (bukan harapan ataupun keinginan yang bisa ditunda atau tidak harus dipenuhi).

Empathy (Empati);  Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Rasa empati akan membuat kita dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya.
Empati dapat menjadi kunci menaikkan integritas dan kedalaman hubungan dengan orang lain. Semakin kita dekat dan merasakan kesusahan atau penderitaan yang dialami orang lain, maka kita akan semakin mengerti dan menyadari betapa berartinya hidup kita. Mungkin kita akan merasa lebih beruntung karena tidak sampai mengalami penderitaan yang demikian.

Audible (Didengar/Dimengerti) ; Makna audible, antara lain, adalah dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu atau mampu menerima umpan balik dengan baik, audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan.
Clarity (Jelas); Selain pesan harus dapat dimengerti dengan baik, cara keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan tersebut sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berlainan. Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi, kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan) sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Sebab, tanpa keterbukaan, akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.

Humble (Rendah Hati); Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan cara pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Bagaimana komunikasi yang menunjukkan kerendahan hati? Komunikasi dengan kerendahan hati adalah mau mendengar pendapat, saran dan menerima kritik dari orang lain. Sering dikatakan bahwa Tuhan memberi kita dua buah telinga dan satu mulut, yang dimaksudkan agar kita lebih banyak mendengar daripada berbicara. Kadang-kadang hanya dengan mendengarkan saja kita dapat menguatkan orang lain yang sedang dilanda kesedihan atau kesulitan. Dengan hanya mendengar, kita dapat memecahkan sebagian besar masalah yang kita hadapi. Mendengar juga berarti mau membuka diri dan menerima, suatu sifat yang menggambarkan kerelaan untuk menerima kelebihan dan kekurangan orang lain maupun diri kita sendiri. Dalam mengkritik atau memenangkan suatu persaingan kita tidak perlu menunjukkan kehebatan maupun memamerkan apa yang kita miliki, bahkan ketika kita menang sekalipun tidak ada rasa pamer atau kesombongan yang terlihat.

 Demikianlah, semoga bermanfaat